Please wait...
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Desa Tegalsari ada dan berkembang dengan baik hingga semua itu tak lepas dari perjuangan para leluhur Desa Tegalsari yang konon adalah satu keluarga pendatang dari daerah Brakas yang terletak di Kabupaten Purwokerto Provinsi Jawa Tengah yang menginjakkan kaki pertama kali di Dusun Sumurmunding pada tahun 1914 masehi, yang dipimpin oleh seorang perempuan yang bernama Nimbok Singo Wecono. Beliaulah yang pertama kali membuka hutan belantara yang dimulai dari Dusun Sumurmunding yang mana disitu terdapat sumber mata air yang tak pernah mengering pada musim kemarau sekalipun walau sumber mata air tersebut kecil dan tidak dalam, dari situ pula maka nama Dusun Sumurmunding terlahir ( sumur = mata air, munding = kelingking / kecil ). Mata air tersebut oleh keluarga Nimbok Singo Wecono dipergunakan untuk minum dan keperluan hidup sehari – hari. Dalam melaksanakan tugasnya Nimbok Singo Wecono dibantu oleh 5 ( lima ) orang anaknya yang terdiri dari 4 ( empat ) laki-laki dan 1 ( satu ) perempuan, namun nama-nama dari kelima orang anak tersebut yang paling dikenal sampai sekarang adalah Ki Suro Mijoyo ( Kepala Desa Ceblung ) dan Ki Grobog atau Ki Suro Menggolo ( Kepala Desa Tegalsari ). Dari sinilah cikal bakal terlahirnya Desa Tegalsari, yang diawali dari Desa Ceblung ( sekarang Dusun Dampit ) dengan Kepala Desa Ki Suro Mijoyo sebagai anak pertama yang didaulat oleh ibunya yaitu Nimbok Singo Wecono untuk membuka daerah baru di wilayah timur. Dan wilayah barat sampai Dusun Mangunsari oleh Ki Grobog atau Ki Suro Menggolo yang kemudian menjadi Kepala Desa Tegalsari yang pertama. Adapun silsilah Kepala Desa Tegalsari kurang lebih sebagai berikut : Ki Lurah Suro Mijoyo menjabat tahun 1920 s/d 1922 Lurah Ceblung Ki Lurah Grobog atau Ki Lurah Suro Menggolo menjabat tahun 1923 s/d 1927 Lurah Tarman menjabat tahun 1928 s/d 1935 Lurah Mustopo menjabat tahun 1936 s/d 1942 Lurah Todi, Lurah Suwoyo dan Lurah Kambali menjabat tahun 1943 s/d 1947 Lurah pada jaman Jepang Lurah Bakri, Lurah Sugiyanto menjabat tahun 1948 s/d 1950 Lurah pada jaman Belanda Lurah Saleh menjabat tahun 1951 s/d 1953 Lurah Sutaryo menjabat tahun 1954 s/d 1966 Kepala Desa Amin Soeyitno AD menjabat tahun 1967 s/d 1989 Kepala Desa H. Munawir menjabat tahun 1990 s/d 1998 Kepala Desa Amy Prasetyono, B.Sc menjabat tahun 1999 s/d 2006 Jabatan yang pertama Kepala Desa Sugi Hadiyanto, A.Md menjabat tahun 2007 s/d 2012 Kepala Desa Amy Prasetyono, B.Sc menjabat tahun 2013 s/d 2019 Jabatan kedua Adapun nama Tegalsari sendiri berasal dari hutan belantara yang dibuka ( di Babad ) untuk pemukiman dan untuk pertanian yang pada waktu itu belum ada pengairan sistim Dharma Tirta maka tanah yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang kering ( Tegalan = Tegal ) yang pengairannya dari air hujan ( tanah tadah hujan ) pada musim penghujan dapat ditanami padi dan pada musim kemarau ditanami palawija, sehingga hasil dari tegalan tersebut ( = sari ) dapat dirasakan oleh penduduk Desa. Dimasa Tahun 90an Desa Tegalsari meraih banyak prestasi, baik dari segi ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan pembangunan Desa mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Pada tahun 1986 pernah menjadi juara 1 tingkat nasional dalam bidang ternak kerbau oleh kelompok ternak kerbau Ceblung, pada tahun 1992 menjadi juara 2 tingkat nasional dalam bidang perkebunan Tebu Rakyat Intensifikasi ( TRI ) dan masih banyak lagi prestasi yang diraih baik dari prestasi kegiatan Kder PKK dan Karangtarunanya. Pada tahun 2000 terjadi pemekaran Desa Tegalsari menjadi dua Desa yaitu Desa : Desa Tegalsari Barat meliputi 3 ( tiga ) Dusun yaitu Sumurmunding, Tegalsari, Mangunsari. Desa Tegalsari Timur meliputi 6 ( enam ) Dusun yaitu Dampit, Kalilongkrang, Kedungyom, Kedungsari, Sawahrejo Selatan, Sawahrejo Utara. Demikian sejarah Desa Tegalsari menjadi menjadi Desa Tegalsari Timur, data tersebut diperoleh dari penelusuran dan keterangan – keterangan dari sesepuh Desa antara lain dari keterangan Mbah Slamet ( mantan Kepala Dusun Sawahrejo Utara ) dan Mbah Suwaryo / Mbah Rusuh ( Dusun Kedungsari ).