Please wait...
Pada saat bagian akhir dari tahun 1947, datanglah Guru Injil beserta keluarganya hadir di Pemalang yaitu Bp. Joram Soeharno yang datang dari Sidorejo, Kabupaten Cilacap. Bp. Joram Soeharno ternyata adalah seorang putra kelahiran Pemalang juga, putra Bp. Simon, warga Jemaat Pemalang dalam jaman Salatiga Zending, yang bekerja sebagai Upas-pos jaman Hindia Belanda. Bp.Simon meninggal dunia tahun 1944 (jaman Jepang) atas permintaan sendiri sebelum meninggal, minta dimakamkan di pemakaman umun desa Jebed, yaitu Astana “Kedung Lo”. Bp. Joram Soeharno pada masa mudanya, telah lama meninggalkan kota Pemalang dan datang kembali ke kota dan Gereja Pemalang dalam jabatan gerejawi sebagai Guru Injil. Bp. Joram Soeharno ditugasi untuk menghimpun dan menhidupkan kembali Jemaat bekas Salatiga Zending di Kota Pemalang beserta kelompok-kelompok Jemaat yang ada di Sumurgesing, Sokawangi, Kendaldoyong dan Temuireng. Dalam waktu yang relatif singkat, Guru Injil Bp. Joram Soeharno berhasil melaksanakan tugas pokoknya dalam menghimpun dan menghidupkan kembali Jemaat Kristen yang ada di Pemalang dan sekitarnya. Pada saat Tahun Baru 1 Januari 1948 berhasil membentuk sebuah Majelis Gereja yang pertama kali ada. a. Adapun susunan dan personalia yang sederhana dari Majelis Gereja yang pertama ini sbb: 1. Bp. Joram Soeharno ( Penetua ) : Guru Injil 2. Bp. M Rachmat ( Penetua ) : Pemalang 3. Bp. Jesaya Tarijan ( Penetua ) : Sumurgesing 4. Bp. Munasih ( Penetua ) : Sokawangi 5. Bp. Rasoma ( Diaken ) : Sokawangi 6. Bp. Nariban MS ( Penetua) : Kendaldoyong 7. Bp. Kadirdjo ( Diaken ) : Sumurgesing b. Sebagai Moderamen Majelis GKJ Pemalang yang pertama ditetapkan : 1. Ketua : Bp. Joram Soeharno 2. Sekretaris : Bp. Kadirdjo 3. Bendahara : Bp. M Rachmat